Dasar-dasar Taktik Tempur: Menggerakkan Pasukan di Medan Perang Bukan Urusan Gampang!

Artikel ini merupakan terjemahan dari artikel serupa berbahasa Inggris di blog ini karena ada beberapa pembaca yang memohon versi bahasa Indonesianya. Topiknya sendiri sederhana, yaitu gambaran dasar tentang cara menggerakkan pasukan di medan perang. Yah, “sederhana.” Ingat kata Carl von Clausewitz bahwa “segala hal di medan perang sesungguhnya sederhana, tetapi segala hal yang sederhana rupanya sulit dilaksanakan.”

Untuk mempermudah penjelasan, kita akan menggunakan istilah baris-berbaris untuk barisan satu lapis. Dengan demikian bentuk barisan/formasi tempur yang paling sederhana adalah formasi saf yang melebar ke samping. Formasi ini menempatkan sebanyak mungkin orang dan senjata menghadap ke depan, ke arah lawan yang hendak kita perangi.

Sepertinya tidak ada yang salah, bukan? Memang begitulah adanya jika formasi ini sedang bertempur di tempat. Tetapi anggaplah posisi lawan masih berada di luar jangkauan senjata kita, sehingga kita perlu bergerak maju dalam formasi saf ini. Lantas apa yang terjadi?

Waduh, kok formasinya jadi berantakan? Inilah masalah utama dengan formasi saf — jenis barisan melebar seperti ini cenderung sulit dikendalikan. Setiap anggota barisan perlu melihat ke depan untuk memperhatikan arah gerak barisan, tetapi juga harus menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan posisi rekan-rekan dalam barisan (terutama jika orang tersebut mengenakan helm yang membatasi pandangan ke samping), jadi setiap anggota barisan terpaksa memecah perhatian antara dua urusan tersebut. Selain itu, kecepatan jalan setiap orang berbeda-beda, sehingga perlu upaya lebih untuk menyamakan gerak setiap anggota dalam barisan. Akibatnya, formasi bersaf cenderung kehilangan kelurusannya jika dipaksa melakukan gerak maju yang lumayan jauh kecuali jika formasi tersebut sering berhenti untuk mengatur barisan. Tentu saja dengan berhenti seperti ini gerak maju pasukan jadi terhambat, dan lawanpun mendapat kesempatan untuk mengacaukan gerak maju tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, pasukan juga perlu memahami cara bergerak dalam formasi berbanjar.